Pages

Rabu, 09 Maret 2011

AYO, Ajari Baby Anda Berenang...

Hasil penelitian dari di berbagai negara seakan ingin mengatakan bahwa dunia renang kini tidak bisa diklaim hanya sebagai olahraganya orang dewasa, anak-anak atau remaja saja. Karena ada satu mahkluk lagi yang yang bernama bayi, yang mengklaim dirinyalah yang jago berenang. Nah lho, gimana nih?!Ya semuanya pun sama saja dasarnya, sebelum pada dewasa, anak-anak dan remaja, semuanya terlahir sebagai bayi dulu. Dan bayilah sesungguhnya perenang ulung. Bayangkan sembilan bulan lamanya di kandungan, bayi-bayi hidup di dalam air. Anda jangan tanya, kok kupingnya tidak kemasukan air?

Yang patut kita tanyakan, apa manfaatnya jika kita melatih berenang bayi sejak usia dini? Bagaimana bayi jika diajak menyelam sesaat, apakah ia bisa mengatasi pernapasannya? Di beberapa terkemuka, hasil penelitiannya menunjukkan hal yang fantastis dan inilah buktinya.
 
Sebuah penelitian di Jerman, menyatakan bahwa melatih bayi berenang sejak usia dini sangat bermanfaat bukan hanya pada perkembangan fisiknya namun juga kemampuan berkonsentrasi, gerak reflek, kecerdasan serta perilaku sosial saat mereka memasuki usia taman kanak-kanak.

Penelitian tersebut juga menyatakan bahwa anak yang telah berlatih renang sejak dini, terutama pada masa tiga bulan pertama usianya tidak hanya berpotensi menjadi anak berbakat, tapi juga lebih mandiri dan percaya diri serta menampakan kecerdasan intelektual yang lebih tinggi dibanding anak seusianya yang tidak dilatih renang.

Di bidang sosial, anak-anak yang telah berlatih renang sejak dini akan lebih mudah beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan anak-anak lainnya serta mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Hasil tersebut bukan disebabkan pelatihan fisik dari aktifitas renang itu sendiri, namun juga pengaruh dari proses treatment fisik dari aktifitas tersebut, dimana memungkinkan sikecil untuk memperolah berbagai pengalaman baru dengan mudah. Pengalaman-pengalam inilah yang meningkatkan kepercayaan diri dan kemandiriannya. Pada waktu yang sama, pengalaman tersebut juga berpengaruh pada sikap anak dengan orang lain. Kepercayaan dan kemandirian itulah yang berpengaruh terhadap prestasi dan perkembangan intelektual anak itu sendiri.

Menghilangkan rasa takut pada air
Kendala pada orangtua biasanya akan muncul di kemudian hari karena banyak anak yang tak mau belajar renang karena takut air. Jika aktivitas renang dikenalkan sejak bayi, hal itu tak akan terjadi.

Sarana bermain
Bermain tak harus selalu di kamar atau di taman. Kolam renang bisa juga menjadi sarana bermain yang menyenangkan.

Menyehatkan badan dan merangsang gerakan motorik
Dengan bermain air, otot-otot bayi berkembang, persendiannya tumbuh secara optimal, pertumbuhan badannya meningkat, dan tubuh pun jadi lentur. Dengan kata lain, semua komponen tubuhnya akan terlatih melalui renang karena seluruh anggota tubuh mulai dari kaki, tangan, hingga kepala digerakkan walaupun belum dengan teknik yang sempurna. Bayi jadi terlatih dan daya tahan tubuhnya pun lebih terjaga.

Kemandirian, keberanian, dan percaya diri
Berenang mendorong bayi tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Hal ini tercermin saat bayi tak lagi takut menjelajah bersama orang tua di kolam yang besar. 

Kemampuan sosial 
Berenang bersama-sama di kolam akan menumbuhkan rasa kebersamaan dan meningkatkan kemampuannya beradaptasi dan bersosialisasi dengan orang lain.

Langkah Awal
Untuk mulai mengajari bayi berenang, bayi mesti melalui tahap pengenalan air. Lakukan latihan awal dengan menggunakan kolam plastik sebelum masuk ke kolam sungguhan. Basahi tubuhnya seperti ketika memandikan agar tak timbul fobia air. Bawa serta mainan tahan air seperti mainan bebek atau ikan, agar ia merasakan main di kolam sebagai sesuatu yang menyenangkan. Jangan ragu untuk melibatkannya agar mau bermain-main, seperti menciprat-cipratkan air. Ini akan memancingnya untuk tersenyum
Jadi bagi Anda yang punya bayi tidak perlu ragu untuk mengajar di kecil berenang. Sekalipun ia masih bayi tapi tidak masalah. Percayalah, bahkan bayi yang baru lahir sekalipun tak akan tenggelam jika dicemplungkan ke dalam air.

Hasil penelitian di Melbourne, Australia, menunjukkan secara statistic IQ anak-anak yang diajarkan berenang sejak bayi lebih tinggi ketimbang anak yang tak diajarkan berenang setelah usia 5 tahun. Anak-anak tersebut diukur IQ-nya ketika mereka berusia 10 tahun. Tak hanya itu, pertumbuhan fisik, emosional dan sosialnya pun lebih baik.

Nah, buat Anda tak perlu ragu lagi untuk mengajarkan bayi Anda yang bisa dimulai sebelum usia satu tahun. Intinya adalah membuat bayi nyaman berada di air. Bermain air bisa membuat bayi gembira. Amati saja saat ia dimandikan dengan cara yang tepat, ia tampak begitu nyaman. Bukankah selama dalam rahim, ia pun sudah akrab dengan air. Sementara di hari-hari berikutnya, secara rutin ia akan dimandikan. Oleh karena itu, sangat mendukung apabila berenang mulai diajarkan di usia bayi, karena melatihnya justru akan lebih mudah.

Menurut psikolog perkembangan anak, Ibu Dra. Anita D Firdaus M.Psi., olahraga renang sangat dianjurkan untuk batita [bawah tiga tahun]. Olahraga ini dapat membantu perkembangan fisik dan motorik anak. Biasanya kemajuan perkembangan ini akan sejalan dengan intensitas dan lamanya si kecil mengikuti kegiatan ini. Selain itu, perkembangan sosial emosionalnya pun terbangun. "Manfaat berenang yang cukup ensensial adalah menumbuhkan rasa percaya diri anak dan meluaskan lingkup sosialnya," ungkapnya. 


Di renang itu kita bisa mengeksplorasi kemampuan anak. . Pada saat berenang si kecil akan dibantu untuk mengembangkan kemampuan motorik dan kekuatan tubuhnya. Selama belajar berenang, anak akan belajar menguasai keterampilan yang baru dan menyenangi koordinasi fisik yang baru. Anak juga mempelajari teknik keselamatan di air yang dapat mencegah kecelakaan.

Anak yang sejak kecil kita ajari berenang biasanya jika melihat air akan berani. Hal yang sangat bermanfaat sampai ia dewasa. Itulah kenapa masih ada saja orang yang takut melakukan perjalanan dengan menggunakan sebuah perahu, itu karena ia tidak bisa berenang. Konyolnya lagi, ada orang tua yang ketakutan jika melihat anaknya hanya baru berada di bibir kolam renang. "Ketakutan seperti ini dapat menimbulkan kelumpuhan emosional dan membatasi hubungan sosial," ungkap Bu Anita.


Sumber : Iskandar Bakri

Selasa, 08 Maret 2011

Kamis, 03 Maret 2011

Hobiku Jalan-Jalan

Jalan disini, maksudnya Jalan kaki :D.

Yuuuups... Semenjak udah bisa jalan sendiri, Aiz gak mau diem. Sukanya jalan. Makin aktif aja tuh anak. Hehehehe.... Tapi LUCUUUU.... Duh Bahagianya melihat dia jalan sambil tertawa.

Umur 12 Bulan, Aiz sudah berani merambat, manjat2 kursi, dan doyan banget tuh ditetah...

Umur 13 Bulan udah bisa jalan sendiri, tapi belom bisa berdiri sendiri. ntu juga pake sering jatoh... Gak papalah, Aiz kan Jagoan

Umur 14 Bulan, Baru bisa berdiri sendiri. Duh senangnya. Tiap dia berhasil berdiri, pasti tepuk tangan sendiri, hihihi... narsis banget dah pokoknya.

Sekarang sudah lumayan lancar jalannya. Cuman, klo udah capek, Aiz suka duduk sembarang.... Kotor deh bajunya. GA PAPA!!! AYO SEMANGAT SAYANG, klo dah lancar, kita belajar BERLARI ^__^

Wisuda Om Rian

Tanggal 23 Februari 2011 kemaren, Om Rian telah resmi menyandang titel S.Ikom (hahaha, bener gak siy tulisannya??? Sok tau deh Bunda ~_~" ). Yuuups... Om aiz yang satu niy kuliah di UNPAD fakultas FIKOM jurusan HUMAS. Sekarang lagi sibuk ngelamar. Hihihi... bukan ngelamar cewek loh, tapi ngelamar pekerjaan... Good Luck deh Om.




Kopi Vs Anak Step

Jadi ingat dulu waktu Aiz masih bayi. Ada beberapa orang yang menyuruh supaya Aiz dikasih kopi satu sendok biar klo lagi demam, gak bakalan step. (-__-"). Bener gak siy?? Bunda jadi ragu antara percaya apa tidak. Soalnya kata-kata orang dulu ada bener ada gaknya siy. Walaupun hal itu kurang masuk akal.  Kemudian Bunda berpikir, apa karena kebiasaan orang Jawa yah? (Waduh, maaf niy, Bunda gak ada maksud beda2in suku kok). Bertanyalah Bunda ke Nenek (Mamanya bunda yang Gaol abis deh..). Dan ENG ING ENG... Jawaban Nenek cukup singkat, padat dan mudah dimengerti. "Alvi dulu juga sering mama kasih kopi papa, makanya gak pernah step". Oke, dengan jawaban dari nenek, berarti gak da hubungannya dengan SARA. HAHAHAHA....


Karena sekarang jaman sudah mempunyai teknologi canggih, dan akses internet lebih mudah, berselancarlah Bunda. Tanya sama Om Google. "Om om bener gak siy kopi dapat mencegah bayi agar tidak Step". Kemudian Om Google yang baik memberikan banyak banget informasi yang bisa Bunda baca.

Informasi yang didapat adalah:
1.Kandungan kafein berbahaya jika dikonsumsi bayi. Kafein dapat memacu denyut jantung lebih cepat, akibatnya bayi deg-degan terus. (dari : http://yenigaluh.forumotion.com/t555-babies-world)
2. Dari segi gizi, kopi mengandung senyawa kaffein yang dapat merangsang kinerja sel syaraf. Pada takaran tertentu, kafein dapat memberikan hasil yang positif. Sementara kebalikannya, pada takaran yang berlebihan juga dapat memberikan dampak yang kurang baik bagi kesehatan.(dari: http://hendrinova.wordpress.com/2010/11/28/terapi-kopi-mencegah-step-pada-anak)

Jadi Kesimpulan yang Bunda ambil adalah, Memberikan Aiz kopi sebanyak 1 sendok teh (bukan sendok makan loooh).

Hahahahaha....

Sidik Jari Cerdas 2011 Hadir Di Jabodetabek, Medan, Surabaya, dan Kediri! - Ibu & Balita

PERHATIAN!!
Bunda bukannya mau promo loh, tapi mau kasih tau aja...
Ada info acara SIDIK JARI CERDAS dari Frisian Flag

Tanggal : 4,5, dan 6 Maret 2011
lokasi di :

1. Jabodetabek
- Giant CBD, Bintaro
- Giant Cibubur
- Giant Kalibata
- Hypermart Karawaci
- Hypermart Pejaten
- Hypermart Depok
- Hypermart Puri Indah
- Hypermart Daan Mogot
- Giant Bekasi
- Giant Depok

2. Medan: Carrefour Medan Fair

3. Surabaya: Carrefour Pasar Atom

4. Kediri: Carrefour Golden

Untuk info lebih lengkapnya, klik aja link dibawah ini ^__^

Sidik Jari Cerdas 2011 Hadir Di Jabodetabek, Medan, Surabaya, dan Kediri! - Ibu & Balita

Bunda, ada yang berminat?... yuks mareee....