Hasil penelitian dari di berbagai negara seakan ingin mengatakan bahwa dunia renang kini tidak bisa diklaim hanya sebagai olahraganya orang dewasa, anak-anak atau remaja saja. Karena ada satu mahkluk lagi yang yang bernama bayi, yang mengklaim dirinyalah yang jago berenang. Nah lho, gimana nih?!Ya semuanya pun sama saja dasarnya, sebelum pada dewasa, anak-anak dan remaja, semuanya terlahir sebagai bayi dulu. Dan bayilah sesungguhnya perenang ulung. Bayangkan sembilan bulan lamanya di kandungan, bayi-bayi hidup di dalam air. Anda jangan tanya, kok kupingnya tidak kemasukan air?
Sebuah penelitian di Jerman, menyatakan bahwa melatih bayi berenang sejak usia dini sangat bermanfaat bukan hanya pada perkembangan fisiknya namun juga kemampuan berkonsentrasi, gerak reflek, kecerdasan serta perilaku sosial saat mereka memasuki usia taman kanak-kanak.
Penelitian tersebut juga menyatakan bahwa anak yang telah berlatih renang sejak dini, terutama pada masa tiga bulan pertama usianya tidak hanya berpotensi menjadi anak berbakat, tapi juga lebih mandiri dan percaya diri serta menampakan kecerdasan intelektual yang lebih tinggi dibanding anak seusianya yang tidak dilatih renang.
Di bidang sosial, anak-anak yang telah berlatih renang sejak dini akan lebih mudah beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan anak-anak lainnya serta mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Hasil tersebut bukan disebabkan pelatihan fisik dari aktifitas renang itu sendiri, namun juga pengaruh dari proses treatment fisik dari aktifitas tersebut, dimana memungkinkan sikecil untuk memperolah berbagai pengalaman baru dengan mudah. Pengalaman-pengalam inilah yang meningkatkan kepercayaan diri dan kemandiriannya. Pada waktu yang sama, pengalaman tersebut juga berpengaruh pada sikap anak dengan orang lain. Kepercayaan dan kemandirian itulah yang berpengaruh terhadap prestasi dan perkembangan intelektual anak itu sendiri.
Menghilangkan rasa takut pada air
Kendala pada orangtua biasanya akan muncul di kemudian hari karena banyak anak yang tak mau belajar renang karena takut air. Jika aktivitas renang dikenalkan sejak bayi, hal itu tak akan terjadi.
Sarana bermain
Bermain tak harus selalu di kamar atau di taman. Kolam renang bisa juga menjadi sarana bermain yang menyenangkan.
Menyehatkan badan dan merangsang gerakan motorik
Dengan bermain air, otot-otot bayi berkembang, persendiannya tumbuh secara optimal, pertumbuhan badannya meningkat, dan tubuh pun jadi lentur. Dengan kata lain, semua komponen tubuhnya akan terlatih melalui renang karena seluruh anggota tubuh mulai dari kaki, tangan, hingga kepala digerakkan walaupun belum dengan teknik yang sempurna. Bayi jadi terlatih dan daya tahan tubuhnya pun lebih terjaga.
Kemandirian, keberanian, dan percaya diri
Berenang mendorong bayi tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Hal ini tercermin saat bayi tak lagi takut menjelajah bersama orang tua di kolam yang besar.
Kemampuan sosial
Berenang bersama-sama di kolam akan menumbuhkan rasa kebersamaan dan meningkatkan kemampuannya beradaptasi dan bersosialisasi dengan orang lain.
Langkah Awal
Untuk mulai mengajari bayi berenang, bayi mesti melalui tahap pengenalan air. Lakukan latihan awal dengan menggunakan kolam plastik sebelum masuk ke kolam sungguhan. Basahi tubuhnya seperti ketika memandikan agar tak timbul fobia air. Bawa serta mainan tahan air seperti mainan bebek atau ikan, agar ia merasakan main di kolam sebagai sesuatu yang menyenangkan. Jangan ragu untuk melibatkannya agar mau bermain-main, seperti menciprat-cipratkan air. Ini akan memancingnya untuk tersenyum
Jadi bagi Anda yang punya bayi tidak perlu ragu untuk mengajar di kecil berenang. Sekalipun ia masih bayi tapi tidak masalah. Percayalah, bahkan bayi yang baru lahir sekalipun tak akan tenggelam jika dicemplungkan ke dalam air.
Hasil penelitian di Melbourne, Australia, menunjukkan secara statistic IQ anak-anak yang diajarkan berenang sejak bayi lebih tinggi ketimbang anak yang tak diajarkan berenang setelah usia 5 tahun. Anak-anak tersebut diukur IQ-nya ketika mereka berusia 10 tahun. Tak hanya itu, pertumbuhan fisik, emosional dan sosialnya pun lebih baik.
Nah, buat Anda tak perlu ragu lagi untuk mengajarkan bayi Anda yang bisa dimulai sebelum usia satu tahun. Intinya adalah membuat bayi nyaman berada di air. Bermain air bisa membuat bayi gembira. Amati saja saat ia dimandikan dengan cara yang tepat, ia tampak begitu nyaman. Bukankah selama dalam rahim, ia pun sudah akrab dengan air. Sementara di hari-hari berikutnya, secara rutin ia akan dimandikan. Oleh karena itu, sangat mendukung apabila berenang mulai diajarkan di usia bayi, karena melatihnya justru akan lebih mudah.
Menurut psikolog perkembangan anak, Ibu Dra. Anita D Firdaus M.Psi., olahraga renang sangat dianjurkan untuk batita [bawah tiga tahun]. Olahraga ini dapat membantu perkembangan fisik dan motorik anak. Biasanya kemajuan perkembangan ini akan sejalan dengan intensitas dan lamanya si kecil mengikuti kegiatan ini. Selain itu, perkembangan sosial emosionalnya pun terbangun. "Manfaat berenang yang cukup ensensial adalah menumbuhkan rasa percaya diri anak dan meluaskan lingkup sosialnya," ungkapnya.
Di renang itu kita bisa mengeksplorasi kemampuan anak. . Pada saat berenang si kecil akan dibantu untuk mengembangkan kemampuan motorik dan kekuatan tubuhnya. Selama belajar berenang, anak akan belajar menguasai keterampilan yang baru dan menyenangi koordinasi fisik yang baru. Anak juga mempelajari teknik keselamatan di air yang dapat mencegah kecelakaan.
Anak yang sejak kecil kita ajari berenang biasanya jika melihat air akan berani. Hal yang sangat bermanfaat sampai ia dewasa. Itulah kenapa masih ada saja orang yang takut melakukan perjalanan dengan menggunakan sebuah perahu, itu karena ia tidak bisa berenang. Konyolnya lagi, ada orang tua yang ketakutan jika melihat anaknya hanya baru berada di bibir kolam renang. "Ketakutan seperti ini dapat menimbulkan kelumpuhan emosional dan membatasi hubungan sosial," ungkap Bu Anita.
Sumber : Iskandar Bakri